DASAR-DASAR AGRONOMI
Disusun oleh:
( 1210706010 )
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI IV A
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
BUDIDAYA TOMAT PADA BERBAGAI MEDIA
TUMBUH
A.
PENDAHULUAN
Tanah merupakan media tumbuh tanaman.Di
dalam tanah terdapat unsur-unsur yang berguna untuk mendukung pertumbuhan
tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara. Komposisi ketiga unsur tersebut
adalah unsur hara 50 persen yang terbagi menjadi mineral 45 persen dan bahan
organik 5 persen, udara dan air masing-masing 25 persen.
Pada dasarnya budidaya sayuran termasuk
tanaman tomat jenis hibrida bias dilakukan di segala jenis tanah. Tanaman ini
dapat tumbuh di tanah andosol, regosol, latosol, ultisol, dan grumosol. Jika
tanah kurang subur atau sifatnya kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman tomat,
maka bias dimanipulasi melalui penambahan pupuk, baik pupuk organik maupun
pupuk anorganik. Kondisi tanah yang paling cocok untuk bertanam tomat adalah
lempung berpasir yang gembur.Jika tanah terlalu liat, harus diperbaiki dengan
pemberian pupuk kandang atau pupuk kompos.Derajat keasaman tanah (pH) yang
ideal untuk tomat berkisar 6-7.Jika terlalu asam (<6), harus diberikan
pengapuran.Jika terlalu basa (>8) dapat tebarkan belerang untuk
menurunkannya.
B.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengaruh perbedaan
horizon tanah terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
2.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian
bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
C.
DASAR
TEORI
Tanaman tomat diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai
berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Lycopersicum
Spesies
: Solanum licopersicum
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar
serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas.Perakaran tanaman tidak
terlalu dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 cm,
namun dapat mencapai kedalaman hingga 60-70 cm.
Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya
tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.Oleh karena itu
tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan.
Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada
buku-buku.Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar.Mudah
patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus
dibantu dengan beberapa ikatan.
Tanaman
tomat dibiarkan melata dan cukup rimbun menutupi tanah.Bercabang banyak
sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu.
Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi daun
bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip.Diantara daun-daun yang
menyirip besar terdapat sirip kecil dan ada pula yan bersirip besar lagi
(bipinnatus).Umumnya, daun tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang,
memiliki warna hijau, dan berbulu.
Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam
dompolan dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari
varietasnya. Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima
helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi
satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik.Bunga tomat
dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu.Meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang.
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau
dan berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau
kuning, cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam:
lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm,
tergantung varietasnya.Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang
hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua
seperti tomat marmade yang beruang delapan.Pada buah masih terdapat tangkai
bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga yang
beralih fungsi menjadi kelopak bunga.
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih,
putih kekuningan atau coklat muda.Panjangnya 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji
saling melekat, diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan
dibatasi daging buah.Jumlah biji setiap buahnya bervariasi, tergantung pada
varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji per buah.Umumnya biji digunakan
untuk bahan perbanyakan tanaman.Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5-10 hari.
Syarat
tumbuh
·
Iklim
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang
cukup.Sebaliknya, pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit.Curah
hujan yang tinggi pada fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih
rendah.Curah hujan yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara
750-1.250 mm per tahun. Curah hujan tidak menjadi faktor penghambat dalam
penangkaran benih tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi dari
air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya.
iklim yang basah akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang,
dan didaerah pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal pertumbuhannya.
Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan
menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan
terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan
yang kering tanpa pengairan.Oleh karena itu baik di dataran tinggi maupun
dataran rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau pengairan
demi kelangsungan hidup dan produksinya.
Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah
25-30˚C.Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 -28˚C.
Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga
pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna.Kelembaban
relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%.
Sewaktu
musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko terserang bakteri dan
cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan
areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari
untuk produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak
disukai.Daerah yang beriklim sejuklah yang disukainya.Tanaman ini tidak tahan
terhadap awan.Daerah yang dengan kondisi demikian tanaman mudah terserang
cendawan busuk daun dan sebangsanya.Angin kering dan udara panas juga kurang
baik bagi pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga.
·
Tanah
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol,
regosol, latosol, ultisol, dan grumusol.Namun demikian, tanah yang paling ideal
dari jenis lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan
organik yang tinggi, serta mudah mengikat air (porous).Jenis tanah berkaitan
dengan peredaran dan ketersediaan oksigen di dalam tanah.Ketersediaan oksigen
penting bagi pernapasan akar yang memang rentan tehadap kekurangan
oksigen.Kadar oksigen yang mencukupi di sekitar akar bisa meningkatkan produksi
buah.Oksigen di sekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur hara
fosfat, kalium, dan besi.
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan
tanah yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung
pasir, dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup
mulai tanam sampai waktu tanaman mulai dapat dipanen.
D.
ALAT
DAN BAHAN
a. Alat :
Ø Sekop
Ø Cangkul
Ø Polibag
Ø Plastic
lembar
Ø Sprayer
Ø Kawat
ram
Ø Timbangan
Ø Penggaris
Ø Kapas
Ø Ajir
bambu ukuran 150cm
b. Bahan :
Ø Tanah
topsoil
Ø Tanah
subsoil
Ø Benih
tomat var Costoluto fiorentino
Ø Amelioran
: pupuk kandang
Ø Pupuk
organic Denaya
Ø Pupuk
anorganik (Za, SP-36 dan KCl)
Ø Jangka
sorong
Ø Spidol
dan label
Ø Hormax
: ZPT organic
E.
CARA
KERJA
Ø Rendam benih tomat
selama satu malam dalam air hangat suam-suam kuku yang telah dicampur dengan
Hormax, dengan takaran 4ml/L
Ø Campurkan
tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan (2:1) kemudian masukkan
kedalam tray sampai hamper penuh, lalu siram hingga lembab.
Ø Simpan kapas sebesar
1cm x 1cm diatas tray , kemudian semaikan benih tomat keatas kapas tersebut
sebanyak 1 biji tomat per lubang
Ø Tutup biji dengan media
tanam setebal 0,5 cm.
Ø Tutup tray dengan
plastic untuk menjaga kelembaban.
Ø Media tanam hanya
disiram jika terlihat kering menggunakan penyemprot halus atau dengan cara
merendam tray sampai kedalam baki yang sudah diisi air setinggi 2cm.
Ø Setelahbiji
bertkecambah, plastik bisa dibuka dan lakukan penyiraman setiap pagi.
Setiap satu minggu sekali bibit disiram Denaya dengan takaran 10 ml/L.
Ø Bibit sudah siap dipindah ke
media tanam yang lebih besar jika sudah berumur 7 -14
hari setelah semai atau tinggi tanaman sudah mencapai 10-15 cm atau sudah tumbuh sebanyak
5 helai daun.
Ø Untuk media penanaman,
ambil tanah dari kebun UIN dan tanah Lembang, kemudian hancurkan bongkahan tanah agar
menjadi halus dan saring dengan kawat ram untuk mendapatkan tanah yang homogen.
Selanjutnya hamparkan pada plastik terpisah kemudian simpan di
tempat teduh selama satu minggu.
Ø Buat
media sebagai perlakuan sebagai berikut :
KELAS AGROTEK A :
No
|
Tanah
|
Tanah :
|
Pupuk
|
Kode
|
Bahanorganik
|
Anorganik - Organik
|
|||
1
|
Kebun
UIN
|
1
: 0
|
Za,
SP-36, KCl
|
UTA
|
2
|
Kebun
UIN
|
2
: 1
|
Za,
SP-36, KCl
|
UBA
|
3
|
Kebun
UIN
|
1
: 0
|
Denaya
|
UTD
|
4
|
Kebun
UIN
|
2
: 1
|
Denaya
|
UBD
|
Ket :
-
U = Tanah Kebun UIN
-
T = Tanah tanpa bahan organik
-
B = Tanah dengan bahan organik
-
A = Pupuk anorganik
-
D = Pupuk organikDenaya
KELAS AGROTEK B :
No
|
Tanah
|
Tanah :
|
Pupuk
|
Kode
|
Bahanorganik
|
Anorganik - Organik
|
|||
1
|
Lembang
|
1
: 0
|
Za,
SP-36, KCl
|
LTA
|
2
|
Lembang
|
2
: 1
|
Za,
SP-36, KCl
|
LBA
|
3
|
Lembang
|
1
: 0
|
Denaya
|
LTD
|
4
|
Lembang
|
2
: 1
|
Denaya
|
LBD
|
Ket :
-
L = Tanah Lembang
-
T = Tanah tanpabahanorganik
-
B = Tanah denganbahanorganik
-
A = Pupukanorganik
- D = Pupuk organik denaya
Ø Beri label pada setiap campuran media tanaman dalam pilobag
Ø Lakukan pemeliharaan
Ø Lakukan
pengamatan utama dan dan pengamatan penunjang
Pemeliharaan
Ø Penyiraman dilakukan
setiap hari
Ø Lakukan
penyiangan gulma
Ø Lakukan pemangkasan
Ø Pakailah ajir untuk
menyangga batang tanaman
Ø Pemupukan
dilakukan sebagai berikut
KELAS
AGROTEK B
No
|
Kode
|
Pupuk
anorganik-organik
|
Pemupukan
I saat tanam
|
Pemupukan
II (2 MST)
|
Pemupukan
III (4 MST)
|
Pemupukan
IV (6 MST)
|
1
|
UTA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
±4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
2
|
UBA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
± 4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
3
|
UTD
|
Denaya
|
Pupuk Denaya sebanyak 2ml/L
diberikan setiap minggu hingga panen
|
|||
4
|
UBD
|
Denaya
|
*)
pemup
*)
pemupukan anorganik dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam 5 cm dengan
jarak sekitar 10 cm dari tanaman.
Kemudian masukkan pupuk secara terpisah untuk Za, tetapi SP-36 & KCl
disatukan.
KELAS AGROTEK B
No
|
Kode
|
Pupuk
anorganik-organik
|
Pemupukan
I saat tanam
|
Pemupukan
II (2 MST)
|
Pemupukan
III (4 MST)
|
Pemupukan
IV (6 MST)
|
1
|
LTA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
±4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
2
|
LBA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
± 4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
3
|
LTD
|
Denaya
|
Pupuk Denaya sebanyak 2ml/L
diberikan setiap minggu hingga panen
|
|||
4
|
LBD
|
Denaya
|
*pemupukan
anorganik dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam 5 cm dengan jarak sekitar 10 cm dari tanaman. Kemudian masukkan
pupuk secara terpisah untuk Za, tetapi SP-36 & KCl disatukan.
Pengamatan Penunjang
Ø Amati hama penyakit
yang menyerang, dokumentasikan dan cari nama OPT tersebut. Perkirakan
persentase serangan.
Pengamatan Utama
Ø Pengamatan tinggi
tanaman per 2 minggu hingga panen, dengan cara mengukur tinggi tanaman dari
pangkal batang hingga ujung tertinggi daun.
Ø Hitung jumlah daun yang
sudah membuka sempurna, dilakukan per 2 minggu hingga panen
Ø Catat minggu pemunculan
bunga pertama
Ø Lakukan penimbangan
pada tomat yang dipanen.
HASIL
F.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan
Tanaman
tomat pada tanggal 2 april 2012
Tanaman
tomat pada tanggal 9 april 2012
Tanaman
tomat pada tanggal 5 mei 2012
a.
Hasil pengamatan tabel rata-rata jumlah
daun pada tanaman tomat
Perlakuan
|
Minggu ke-
|
||
2
|
4
|
6
|
|
UTA
|
5,75
|
9,25
|
13,75
|
UBA
|
5,75
|
9,5
|
15,6
|
UTD
|
4
|
7
|
8
|
UBD
|
5,5
|
8,75
|
10,75
|
LTA
|
3,75
|
7,5
|
17,25
|
LBA
|
5,5
|
7,6
|
27,6
|
LTD
|
4,25
|
6
|
9,25
|
LBD
|
2,75
|
6,25
|
13
|
b. Hasil
pengamatan tabel rata-rata tinggi batang pada tanaman tomat
Perlakuan
|
Minggu ke-
|
||
2
|
4
|
6
|
|
UTA
|
7,6
|
17,5
|
36,7
|
UBA
|
7,75
|
23,5
|
35
|
UTD
|
27,5
|
13,5
|
19,5
|
UBD
|
7,1
|
16,75
|
33,7
|
LTA
|
11,25
|
26,5
|
55,75
|
LBA
|
20,5
|
30,8
|
58,5
|
LTD
|
12,6
|
19,3
|
40
|
LBD
|
15,1
|
17,8
|
47,12
|
Pembahasan
Penanaman tomat di Indonesia pada umumnya diusahakan di
dataran tinggi dengan jenis tanah Andosol. Namun luas daerah tersebut sangat
terbatas, sehingga perlu ekspansi perluasan areal ke dataran yang lebih rendah
dengan jenis tanah yang didominasi oleh Latosol dan Aluvial. Menurut Suwandi
(1990), serapan pupuk P pada jenis Latosol menunjukkan perbedaan nyata, baik
yang diberi pupuk organik maupun tanpa pupuk organik. Hal ini disebabkan
ketersediaan P sangat tergantung pada tingkat kemasaman tanahPenanaman tomat di
Indonesia pada umumnya diusahakan di dataran tinggi dengan jenis tanah Andosol.
Namun luas daerah tersebut sangat terbatas, sehingga perlu ekspansi perluasan
areal ke dataran yang lebih rendah dengan jenis tanah yang didominasi oleh
Latosol dan Aluvial. Serapan pupuk P pada jenis Latosol menunjukkan perbedaan nyata, baik yang
diberi pupuk organik maupun tanpa pupuk organik. Hal ini disebabkan
ketersediaan P sangat tergantung pada tingkat kemasaman tanah
Tomat merupakan
tanaman hortikultura, dalam percobaan penanaman tomat kami mempraktikan dua
perlakuan dengan menggunakan jenis tanah yang berbeda yaitu tanah Lembang dan
tanah UIN. Dari pengamatan yang sudah kami amati, terlihat rata-rata dari pertumbuhan daunnya pada tomat yang
ditanam di tanah UIN pada minggu kedua dan minggu ke empat daunnya lebih banyak
dari pada tomat yang ditanam di tanah Lembang, tapi terlihat pada minggu ke
enam pertumbuhan daunnya lebih banyak dari tomat yang ditanam tanah UIN. Begitu
juga dengan tinggi tanaman, pertumbuhan pada minggu pertama tanaman tomat yang
ditanam di tanah UIN pertumbuhan lambat tetapi pada tomat yang ditanam ditanah
Lembang pertumbuhan tinggi tanaman cepat, pada minggu kedua pertumbuhan tanaman
yang ditanam ditanah UIN lebih cepat dibanding yang ditanam ditanah Lembang,
tetapi pada minggu ke enam pertumbuhan tanaman tomat yang ditanam ditanah
Lembang lebih cepat pertumbuhannya dari pada tanaman yang ditanam ditanah UIN.
Hal ini disebabkan karena dari faktor eksternal salah satunya yaitu tanah, kita
tahu bahwa tanah yang terlihat hitam warnanya lebih subur daripada tanah yang
berwarna coklat. Beberapa bulan yang lalu kami melakukan percobaan tentang
penentuan sifat fisik tanah dilapangan secara praktis, memang pada saat
melakukan uji coba tanah yang mengandung banyak buih yang menandakan bahwa
tanah tersebut terdapat bahan organik tinggi yaitu tanah UIN, tapi menurut
kami, dengan satu kali percobaan saja itu tidak cukup membuktikan bahwa tanah
UIN lebih subur dari tanah Lembang, Jadi hanya dibeberapa tempat saja yang
mengandung bahan organik tinggi. Sedangkan tanah Lembang sudah terlihat tingkat
kesuburannya dan disana juga merupakan sentra penanaman sayuran.
G.
KESIMPULAN
Ø Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar
serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas.
Ø Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman
serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.
Ø Daun tomat berbentuk oval dan bunga tanaman tomat berwarna kuning.
Ø Tanah
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol,
regosol, latosol, ultisol, dan grumusol.
Ø Iklim
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang
cukup
DAFTAR PUSTAKA
-
Buku Panduan Praktikum Dasar-Dasar
Agronomi
-
Prof. Dr. Tati Nurmala,
ir.2009.Dasar-Dasar Agronomi.Bandung:Pustaka Giratuna
-
Rusmiati,
sri.2010.Biologi.Jakarta:Gramedia
-
Yudha,
Kurniawan.2007. Biologi SMA.Bandung:Citra Pindo
wuihhhhh.,., terimakasih info na juragan.,.,,
BalasHapusMANTAPPPPPPP
BalasHapusbuah Tomat memang jos, enak dan banyak khasiatnya
BalasHapusBuah tomat yang kaya manfaat
BalasHapushttps://www.apocil.com/2022/02/manfaat-tomat.html