Pages

Minggu, 24 Februari 2013

laporan kalender tanam menggunakan aplikasi cropwat

I. TINJAUAN TEORI
Penyusunan perangkat lunak dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan terutama yang berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan–perhitungan yang rumit, memerlukan iterasi atau presisi yangtinggi. Perangkat lunak disusun berdasarkan suatu teori atau model tertentu sehingga penggunaannya juga harus menguasai teori atau model tersebut sebelum mengoperasikannya. Disamping itu, pengguna juga harus mengetahui carapengoperasian dan data yang diperlukan serta kelebihan dan kelemahan perangkatlunak yang bersangkutan. Kesalahan dalam hal – hal tersebut akan berakibat kesalahan keluaran (output).
Penjadwalan (scheduling) irigasi dapat dievaluasi dengan bantuan perangkat lunak Cropwat for Windows. Data masukan yang diperlukan meliputi meteorology, hujan, tanah dan tanaman. Setelah data input yang diperlukan dimasukkan, model Cropwat for Windows dapat menghitung dalam setiap dekade.
Manfaat dengan menggunakan perangkat lunak ini adalah dapat digunakan sebagai pengatur penjadwalan irigasi, memudahkan untuk mendapatkan data-data pada hasil perhitungannya .
Sasaran dari pengelolaan air adalah tercapainya 4 tujuan pokok: (1) efisiensi penggunaan air dan
produksi tanaman yang tinggi; (2) efisiensi biaya penggunaan air; (3) pemerataan penggunaan air atas dasar sifat keberadaan air yang selalu ada tapi terbatas dan tidak menentu kejadian serta jumlahnya; (4) tercapainya keberlanjutan sistem penggunaan sumberdaya air yang hemat lingkungan.
Komoditas Padi : Pengelolaan Air Sistem Basah Kering , Umumnya pemberian yang dipraktekkan petani pada padi sawah irigasi adalah dengan digenangi terus menerus. Selain tidak efisien, cara ini juga berpotensi mengurangi (1) efisiensi serapan hara nitrogen, (2) meningkatkan emisi gas metan keatmosfir, (3) menaikkan rembesan yang menyebabkan makin banyak air irigasi yang dibutuhkan. Pengelolaan air padi sawah merupakan upaya untuk menekan kehilangan air dipetakan sawah guna mempertahankan atau meningkatkan hasil gabah persatuan luas dan volume air. Pengurangan air akibat perkolasi, rembesan, dan aliran permukaan dapat menekan penggunaan air irigasi .
Komoditas jagung : pengelolaan air untuk tanaman jagung khususnya di Indonesia, dimana jagung banyak dibudidayakan di lahan kering dan tadah hujan, pengelolaan air penting untuk diperhatikan. Hubungan Jumlah Pemberian Air dengan Hasil Jagung Ketepatan pemberian air sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman jagung sangat berpengaruh terhadap produksi biji jagung. Ditinjau dari aspek pemberian air, periode pertumbuhan tanaman yang mana membutuhkan adanya pengairan dibagi menjadi 5 fase yaitu fase pertumbuhan awal (selama 15-25 hari), fase vegetatif (25-40 hari), fase pembungaan (15-20 hari), fase pengisian biji (35-45 hari) dan fase pematangan (10-25 hari). Pengairan Tanaman dalam Kondisi Berkecukupan Air Jagung setelah ditanam sebaiknya disiram sesuai kebutuhan air jagung pada fase-fase pertumbuhannya, dengan kata lain pada saat lengas tanah diantara titik layu permanen dan kapasitas lapang.
Komoditas kedelai : Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering. Kekurangan air pada masa pertumbuhan akan menyebabkan tanaman kerdil, bahkan dapat menyebabkan kematian apabila kekeringan telah melalui batas toleransinya. Kekeringan pada masa pembungaan dan pengisian polong dapat menyebabkan kegagalan panen.
Komoditas Kacang Tanah (Acharis hypogeae L.) : Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C – 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % – 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
II. BAHAN DAN METODE
  • BAHAN
Data klimatologi dari stasiun klimatologi di kota Bandung
  • METODE
Pada praktikum ini menggunakan metode simulasi cropwat, dimana penggunaan software ini dijalankan pada perangkat komputer atau laptop , serta memasukkan data klimatologi dan catat data data hasil yang telah diperoleh.
III. HASIL PENGAMATAN
1. Komoditas Jagung
Month Decade Stage Kc ETc ETc Eff rain Irr. Req.
Coeff mm/day mm/dec mm/dec mm/dec
Nov 2 Init 0.3 1.19 8.3 57.3 0
Nov 3 Init 0.3 1.19 11.9 76 0
Dec 1 Deve 0.37 1.46 14.6 68.8 0
Dec 2 Deve 0.6 2.38 23.8 64.8 0
Dec 3 Deve 0.85 3.42 37.6 59.1 0
Jan 1 Mid 1.08 4.43 44.3 51.8 0
Jan 2 Mid 1.13 4.7 47 45.6 1.5
Jan 3 Mid 1.13 4.5 49.4 45.5 3.9
Feb 1 Mid 1.13 4.21 42.1 41.8 0.3
Feb 2 Late 1.11 3.88 38.8 38.9 0
Feb 3 Late 0.91 3.44 27.5 55.8 0
Mar 1 Late 0.68 2.81 28.1 84.1 0
Mar 2 Late 0.44 1.95 15.6 82.7 0
389.1 772.2 5.7
Keterangan :
  • Total Curah Hujan : 109.7 mm
  • Hujan Efektif : 385.2 mm
  • Total Kehilangan Air Hujan : 710.5 mm
  • Defisit Lembab saat panen : 2.0 mm
  • Effisiensi Hujan : 35.2 %
2. Komoditas kedelai
Month
Decade
Stage
Kc
ETc
ETc
Eff rain
Irr. Req.



Coeff
mm/day
mm/dec
mm/dec
mm/dec
Feb
2
Init
0.4
1.4
12.6
35
0
Feb
3
Deve
0.42
1.58
12.6
55.8
0
Mar
1
Deve
0.75
3.13
31.3
84.1
0
Mar
2
Mid
1.09
4.84
48.4
103.4
0
Mar
3
Mid
1.11
4.65
51.2
81
0
Apr
1
Mid
1.11
4.36
43.6
48.4
0
Apr
2
Mid
1.11
4.15
41.5
27.9
13.6
Apr
3
Late
0.95
3.46
34.6
32.2
2.4
May
1
Late
0.59
2.07
14.5
29.4
0





290.3
497.2
16

Keterangan :
  • Total Curah Hujan : 732.1 mm
  • Hujan Efektif : 288.3 mm
  • Total Kehilangan Air Hujan : 443.8 mm
  • Defisit Lembab saat panen : 0 mm
  • Effisiensi Hujan : 39.4 %
3. Komoditas Padi
Month Decade Stage Kc ETc ETc Eff rain Irr. Req.
coeff mm/day mm/dec mm/dec mm/dec
Oct 2 Nurs 1.2 0.52 2.6 29.4 0
Oct 3 Nurs/LPr 1.13 2.68 29.5 64.9 91.1
Nov 1 Nurs/LPr 1.06 4.35 43.5 72.7 90
Nov 2 Init 1.09 4.3 43 81.8 0
Nov 3 Init 1.1 4.36 43.6 76 0
Dec 1 Deve 1.1 4.39 43.9 68.8 0
Dec 2 Deve 1.12 4.45 44.5 64.8 0
Dec 3 Deve 1.13 4.58 50.4 59.1 0
Jan 1 Mid 1.15 4.69 46.9 51.8 0
Jan 2 Mid 1.15 4.76 47.6 45.6 2
Jan 3 Mid 1.15 4.55 50 45.5 4.5
Feb 1 Mid 1.15 4.26 42.6 41.8 0.8
Feb 2 Late 1.13 3.95 39.5 38.9 0.6
Feb 3 Late 1.08 4.1 32.8 55.8 0
Mar 1 Late 1.04 4.32 43.2 84.1 0
Mar 2 Late 1.01 4.45 17.8 41.4 0
621.4 922.4 189.1
Keterangan :
  • Total Curah Hujan : 1228.8 mm
  • Hujan Efektif : 1165.3 mm
  • Total Kehilangan Air Hujan : 69.5 mm
  • Defisit Lembab saat panen : 0.0 mm
  • Effisiensi Hujan : 94.8 %
4. Komoditas Kacang Tanah
Month Decade Stage Kc ETc ETc Eff rain Irr. Req.
coeff mm/day mm/dec mm/dec mm/dec
Nov 2 Init 0.4 1.58 7.9 40.9 0
Nov 3 Init 0.4 1.59 15.9 76 0
Dec 1 Init 0.4 1.59 15.9 68.8 0
Dec 2 Deve 0.51 2.04 20.4 64.8 0
Dec 3 Deve 0.72 2.92 32.1 59.1 0
Jan 1 Deve 0.94 3.83 38.3 51.8 0
Jan 2 Mid 1.1 4.55 45.5 45.6 0
Jan 3 Mid 1.11 4.39 48.3 45.5 2.8
Feb 1 Mid 1.11 4.12 41.2 41.8 0
Feb 2 Mid 1.11 3.88 38.8 38.9 0
Feb 3 Mid 1.11 4.18 33.5 55.8 0
Mar 1 Late 0.99 4.1 41 84.1 0
Mar 2 Late 0.77 3.41 34.1 103.4 0
Mar 3 Late 0.61 2.56 12.8 36.8 0
425.7 813.4 2.8
Keterangan :
  • Total Curah Hujan : 1151.3 mm
  • Hujan Efektif : 418.0 mm
  • Total Kehilangan Air Hujan : 733.3 mm
  • Defisit Lembab saat panen : 5.1 mm
  • Effisiensi Hujan : 36.3 %
Tabel total irrigasi Pada komoditas Padi, jagung, kacang Tanah.
Komoditas Total Irigasi mm/dec
Jagung 5.7
Kedelai 16
Padi 189.1
Kacang Tanah 2.8

IV. PEMBAHASAN
Grafik irrigasi total pada komoditas Jagung, Kedelai, Padi dan Kacang Tanah :
Pada tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa, air irigasi pada komoditas Padi membutuhkan 189.1 mm/dec sampai pada saat panen . efisiensi air hujan yang mencapai 94.8 % sangat bermanfaat bagi para petani bila bercocok tanam pada bulan Oktober dekade 2, karena selain efisiensi air hujan yang cukup bermanfaaat , curah hujan yang cukup tinggi dapat membantu pengairan pada lahan sawah . sehingga petani dapat menghemat biaya pada pengairan dan menghemat tenaga para petani .
Penggunaan air irigasi dapat dilakukan secara efesien dan efektif sesuai dengan volume air yang ada dapat dilakukan antara lain :
a. Pemeliharaan bendungan, saluran primer, sekunder dan tertier, dengan pemeliharaan bendungan dan saluran tersebut maka air yang ada benar-benar dapat dialirkan ke persawahan para petani yang menanam padi,
b. Pemasukan air ke sawah sesuai kebutuhan, air yang dialirkan ke persawahan para petani harus disesuaikan debitnya sesuai kebutuhan padi yang sedang ditanam, pada saat air dibutuhkan padi misalnya pada persemaian dan pertumbuhan, sedangkan pada saat musim hujan dan pengeringan butir malai maka debit air yang dimasukkan ke sawah dikurangi/dibatasi,
c. Pengolahan tanah, pada saat pengolahan tanah ada masa pelapukan/pengeringan tanah maka saat itu pemasukan air ke sawah diberhentikan sehingga air dapat digunakan ke lahan sawah lainnya yang dibutuhkan petani.
Pengairan merupakan faktor penting dalam budidaya tanaman jagung. Kekurangan air berpengaruh pada produktivitas tanaman.Komoditas jagung yang ditanam pada bulan November dekade 2 ini, menghasilkan data curah hujan sebanyak 109.7 mm. Hujan efektif pada bulan ini dihasilkan sebanyak 385.2 mm dan efisiensi air hujan didapat 35.2 %. kebutuhan irigasi pada komoditas ini didapatkan hasil sebanyak 5.7 mm. Air irigasi yang mendekati nol merupakan air hujan yang sangat dapat dimanfaatkan bagi tanaman dan tentunya membantu masalah pengairan bagi petani . selain itu didapatkan juga data defisit lembab saat panen 2.0 mm . minimnya angka kelembaban pada saat panen sangat bermanfaat, karena minimnya mikroorganisme dapat berkembang sehingga terhindar dari serangan buah tongkol yang mudah busuk. Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan produksi yang optimal. Air sangat diperlukan terutama saat penanaman (0 HST), pembungaan (45-55 HST) dan saat pengisian biji (60-80 HST).Drainase atau sistem pembuangan air juga sangat penting untuk petumbuhan tanaman jagung yang optimal. Hindari tanaman dari kondisi tanah yang tergenangi air karena kondisi ini akan menjadikan tanaman layu dan mati.
Pada tanaman Kedelai ini didapatkan hasil sebagai berikut : total Curah hujan 732.1 mm, hujan efektif 288.3 mm, efisiensi hujan mencapai 39.4 % . Tanaman yang ditanam pada dekade 2 di bulan Febuari ini, didapatkan hasil total air irigasi sebanyak 16 mm. Tanaman kedelai sangat peka terhadap kekurangan air pada awal pertumbuhan , pada umur 15-21 hari saat berbunga ( umur 25-35 hari ) dan saat pengisian polong ( umur 55-70 hari ) . Pada fase-fase tanah tersebut tanaman harus dijaga agar tidak kekeringan. Sehingga pemanfaatan air hujan akan sangat dibutuhkan.
Tanaman Kacang Tanah ini ditanam saat dekade 2 pada bulan November, dan didapatkan hasil sebagai berikut : hujan efektif 418.0 mm dan effisiensi hujan mencapai 36.3 %. Sehingga dari data tersebut didapat hasil air irrigasi sebanyak 2.8 mm. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah. Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan terlalu tinggi di sekitar pertanaman. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
Manfaat dari adanya aplikasi Cropwat ini sangat membantu pada penjadwalan Tanam pada lahan . Air hujan yang dapat dimanfaatkan akan sangat dapat membantu bagi petani yang memiliki masalah dalam pengiran . Namun kelemahan pada aplikasi ini menurut saya adalah adanya ketergantungan pada data klimatologi, yang pada kenyataannya saat ini adalah iklim merupakan suatu faktor abiotik yang terkadang sulit untuk dikendalikan . perubahan iklim yang tidak menentu pada setiap daerah dapat merubah data yang telah diperoleh sehingga akan terjadinya kesalahan pada saat penjadwalan .
V. KESIMPULAN
1. Perangkat lunak Cropwat for Windows dapat digunakan untuk pedoman dasar dalam manajemen sumberdaya air.
2. Pada Aplikasi ini didapat dengan mudah data irigasi pada tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, dan semua jenis tanaman,
3. Mudahnya Penentuan penjadwalan pada tiap tanaman .
4. Kelemahan pada Aplikasi ini adalah ketergantungannya pada data klimatologi pada tiap daerah.
5. Hasil pengolahan Cropwat for Windows pada tanaman mungkin juga tidak bisa diterapkan bila data yang digunakan adalah data kadaluarsa yang sangat tidak cocok diterapkan untuk kondisi terkini karena beberapa perubahan lingkungan dan iklim di setiap daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, Z, Prijono, S, 2009. RPKKPS Irigasi dan Drainase. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
Prijono, Sugeng, 2009. Aplikasi Cropwat for Windows Untuk Dasar Manajemen Sumberdaya Air Di Petak Tersier. Jurnal Teknik Waktu. 7 (1) : 88-92
http://balittra.litbang.deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar